Di era yang serba online, kebocoran data menjadi salah satu hal yang kerap terjadi. Kali ini, ada 3,27 miliar alamat e-mail beserta password yang bocor di forum peretasan populer.
Kebocoran data yang dikenal sebagai Compilation of Many Breaches (COMB) mengandung kredensial dari akun berbagai platform, termasuk Netflix, LinkedIn, Exploit.in, Bitcoin, dan lainnya.
Sebagaimana dilaporkan Cyber News, kebocoran data ini tampaknya bukan kebocoran data baru, melainkan kompilasi terbesar dari beberapa kasus kebocoran data sebelumnya.
Data COMB saat ini diarsipkan dan dimasukkan ke tempat yang terenkripsi, dan dilindungi kata sandi.
Belum diketahui database punya siapa saja yag bocor dan dimasukkan ke dalam COMB ini. Namun, dari sampel yang dilihat oleh CyberNews, mengindikasikan bahwa akun dan password e-mail itu berasal dari domain di seluruh dunia.
Sebagai informasi, pada kebocoran data COMB 2017 lalu, jumlah data yang terekspos lebih sedikit jika dibandingkan dengan kebocoran tahun 2020 ini, yakni 1,4 miliar kredensial akun.
Ketika COMB 2017 terekspos, firma keamanan siber 4iQ mencoba sebagian kecil kata sandi untuk verifikasi, ternyata sebagian besar kata sandi yang diuji berfungsi.
Baik kebocoran COMB pada tahun 2017 dan 2020, keduanya disusun menurut urutan abjad yang terstruktur, dan berisi skrip yang sama untuk query e-mail dan sandi.
Menurut Cyber News kebocoran data sesuai COMB ini dapat membuat menimbulkan beberapa ancaman bagi pengguna yang menjadi korban. Salah satunya ialah korban menjadi target phising dan e-mail spam.
Untuk itu, pengguna disarankan untuk menggunakan kata sandi unik di setiap akun. Lalu, pengguna juga disarankan untuk menambahkan otentikasi multifaktor, sesuai Google Authenticator, pada akun mereka.
Dengan begitu, meskipun penjahat siber memiliki kredensial akun, mereka tidak akan dapat masuk ke akun tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Cyber News, Minggu (7/2/2021).
Lihat Foto
Cyber News
Database pemeriksa kecocoran data pribadi milik Cyber News bernama Personal Data Leak Checker.
Cek, e-mail Anda termasuk dalam kebocoran ini?
Cyber News sendiri mengaku tengah menambahkan data yang terekspos di COMB 2020 ke database pemeriksa kecocoran data pribadi miliknya bernama Personal Data Leak Checker.
Di laman tersebut, seseorang dapat mengecek apakah e-mail miliknya pernah terkespos dalam kebocoran data atau tidak.
Caranya mudah. Kunjungi laman Personal Data Leak Checker, lalu masukkan e-mail yang ingin dicek di kolom "enter your e-mail". Setelah itu, klik kotak hijau bertuliskan "check now".
KompasTekno mencoba mengecek salah satu akun e-mail. Setelah mengklik "check now", muncul notifikasi berwarna hijau bertuliskan "Kami tidak menemukan e-mail Anda di antara data yang bocor".
Ini artinya e-mail yang dimasukkan KompasTekno tidak ada dalam database Personal Data Leak Checker sebagai data yang terekspos.
Kendati demikian, Cyber News memberikan saran untuk mengamankan akun dengan dua langkah, yakni menggunakan password manager dan selalu gunakan otentikasi dua faktor (2FA).
Cyber News mengklaim telah menampung 15,2 miliar akun dan 2,5 miliar e-mail unik di database miliknya tersebut.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Kenapa Wallpaper Ponsel Gelap Sangat Direkomendasikan?? Bisa Menghemat Baterai!
Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP
0 Comments