World Wide Web (WWW) digagas pada 1989 silam. Meski sudah berumur sekitar 32 tahun, teknologi yang kini dijuluki internet tersebut dinilai belum mampu menjangkau semua orang yang membutuhkan, terutama anak muda.
Hal ini dihinggakan oleh Tim Berners-Lee, penggagas sistem WWW yang kerap dijuluki sebagai "Bapak Internet".
Dalam sebuah surat yang dirilis di blog resmi, Tim mengutip riset dari International Telecommunication Union (ITU) yang mengungkapkan bahwa sesuaiga anak muda yang berusia di bawah 25 tahun di seluruh dunia belum dapat memperoleh akses internet.
"Masih banyak anak muda yang tidak dapat memperoleh akses data dan perangkat yang memadai untuk merasakan manfaat dari internet," kata Tim, dirangkum KompasTekno dari WebFoundation, Senin (15/3/2021).
"Faktanya, menurut UNICEF, hanya sesuaiga dari mereka yang berumur di bawah 25 tahun memiliki akses internet kabel rumahan. Artinya, 2,2 miliar anak muda di seluruh dunia belum dapat memperoleh akses internet yang stabil," imbuh Tim.
Tim melanjutkan, meski anak muda kini menjadi "sasaran empuk" atas berbagai ancaman di dunia maya, sesuai hoaks, perundungan, dan lain sebagainya, mereka sejatinya sangat membutuhkan akses internet.
Apalagi, pandemi Covid-19 memaksa seluruh kegiatan belajar mengajar beralih ke ranah digital, sehingga internet yang stabil sangat diperlukan agar siswa tetap memperoleh asupan pendidikan yang cukup.
Oleh karena itu, perlu upaya dari para pemerintah setempat untuk mempercepat akselerasi internet di wilayahnya masing-masing. Hal ini tentunya supaya mereka yang membutuhkan, dalam hal ini anak muda, dapat merasakan manfaat internet.
"Para pemimpin harus segera mengucurkan investasi untuk memastikan semua orang, di manapun mereka berada, memiliki akses internet dengan kecepatan dan perangkat yang memadai agar dapat merasakan manfaatnya," tutur Tim.
Adapun perkiraan investasi yang dibutuhkan, menurut aliansi untuk internet terjangkau (The Alliance for Affordable Internet/A4AI), hingga 428 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.159 triliun (nilai tukar 1 dolar AS = Rp 14.300).
Angka tersebut juga setara dengan uang 116 dollar AS (sekitar Rp 1,6 juta) yang dibagikan secara merata kepada 3,7 miliar orang di seluruh dunia yang saat ini belum memperoleh akses internet.
"Dengan memberikan lebih dari miliaran orang akses internet untuk belajar dan berkreasi, investasi ini diprediksi bakal memberikan timbal balik yang positif pada pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan sosial," pungkas Tim.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah
Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman
0 Comments