Intel baru saja merilis laporan keuangan perusahaan untuk kuartal pertama (Q1) 2021. Pada periode ini, pemasukan produsen chip asal Amerika Serikat ini turun walau penjualan chip meningkat.
Laporan ini juga menandai hasil kinerja perusahaan yang pertama kali sejak dipimpin oleh CEO baru, Pat Gelsinger.
Pada kuartal I-2021 ini, Intel mencatatkan pendapatan sebesar 19,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 285,7 triliun. Angka ini turun satu persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 yang di mana Intel mencatat pendapatan 19,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 287 triliun).
Dalam laporan keuangan ini, Intel juga diketahui membukukan laba per saham (earning per share/EPS) sebesar 1,39 dollar AS (sekitar Rp 20.159) per lembar saham.
Walaupun secara Year-over-Year (YoY) turun, pendapatan dan laba yang dicatatkan perusahaan ini pada periode ini sebenarnya sudah melebihi ekspektasi pasar.
Sebelumnya, analis memprediksi, Intel hanya akan memperoleh pemasukan sebesar 17,86 miliar dollar AS (sekitar Rp 259 triliun) dan membukukan keuntungan 1,15 dollar AS (setara Rp 16.678) per lembar saham saja, pada kuartal I-2021 ini.
Rekor penjualan chip
Salah satu pendorong yang membuat Intel dapat melebihi ekspektasi analis ialah penjualan chip yang menunjukkan kinerja positif.
"Intel memberikan hasil kuartal pertama yang kuat yang didorong oleh permintaan luar biasa untuk produk kepemimpinan kami dan eksekusi luar biasa oleh tim kami," kata CEO Pat Gelsinger dalam sebuah pernyataan.
Pada kuartal I-2021 ini, volume penjualan PC Intel dilaporkan naik hingga 38 persen. Tak hanya itu, Intel juga melaporkan, penjualan chip untuk laptop notebook juga mencatatkan rekor baru bagi perusahaan, yakni dengan peningkatan hingga 54 persen.
Pada kuartal II-2021, Intel menargetkan dapat menerima pemasukan sebesar 18,9 miliar dollar AS (setara Rp 274 triliun).
Secara keseluruhan, Intel berharap perusahaan dapat memperoleh pendapatan hingga 77 miliar dollar AS (kira-kira Rp 1.116 triliun) sepanjang 2021 ini.
Sebelumnya pada awal April ini, CEO baru Intel, Gelsinger mengumumkan bahwa perusahaan akan mengucurkan dana investasi sebesar 20 miliar dollar AS (setara Rp 290 triliun) untuk pabrik manufaktur mikrochip baru.
Intel juga mengumumkan rencananya untuk menjadi produsen chip untuk perusahaan lain, selain miliknya sendiri.
“Ini adalah tahun yang sangat penting bagi Intel. Namun, rencana tersebut akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan," kata Gelsinger sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Jumat (23/4/2021).
Keputusan ini agaknya dilatarbelakangi karena Intel mulai melihat kemunduran perusahaan dalam membuat chip tercanggihnya, yang menggunakan proses manufaktur 7nm. Intel kini juga menghadapi persaingan yang kuat dari pemain chip lainnya sesuai AMD.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Mengatasi Whatsapp Business Sering Error dan Diblokir Sendiri
Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman
0 Comments